
Tertarik dengan Keindahan Pulau Sumatera maka rencana perjalanan pun disusun, perjalanan kali ini menuju ke Sumatera bagian Barat atau lebih dikenal dengan Kotanya yaitu Kota Padang.
Walau Pesawat mendarat di Bandara Minangkabau Kota Padang, tapi tempat yang kami tuju adalah Kota Bukit Tinggi. berangkat pada Hari Kamis dari Bandara Hang Nadim Batam Pukul 17.00 WIB kami tiba di Padang sekitar Pukul 18.00 WIB. disana sudah menunggu seorang teman yang siap melayani kemanapun rute Perjalanan yang ingin dituju.
Bang Irfa kami memanggilnya tinggal tak jauh dari Bukit Tinggi tepatnya di Batu Hampar yaitu tempat asal dari Ayah Proklamator Indonesia Bung Hatta. perjalanan dari Bandara Minangkabau ke Bukit Tinggi ditempuh sekitar 2 jam, sebelum beristirahat di Penginapan kami mengisi perut dulu disebuah Warung Makan, sambil membahas agenda Esok Hari.
Hotel yang kami tempati tak jauh dari Icon bukit Tinggi yaitu Jam Gadang kalau jalan kaki bisa ditempuh dalam 5 Menit, FYI rata – rata Hotel di Bukit Tinggi ini Ratenya diatas 300rb (sudah setara dengan Hotel Bintang 3 di Batam) maklum saja karena Tempat Wisata, dan juga tanpa fasilitas TV Kabel & AC karena suhu disini sudah dingin. Aniway kalau mau dicompare dengan tempat wisata di kota lain pasti ada plus minus juga, dan tak bijak kalau hanya bercerita minusnya saja nilai Plus di Padang adaalah kalau Makan itu Murahhh.. :)
Bangun Subuh sudah saya niatkan untuk Berpose bersama Jam Gadang dulu , karena kami janjian dengan bang Irfa Jam 8 pagi untuk berkeliling menikmati Alam Sumatera Barat ini.
Destinasi Hari Pertama

Berangkat dari Bukit Tinggi kami menuju Kelok Sembilan Ikon Baru Sumatera Barat, Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau.Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. perjalanan dari Bukit Tinggi Ke Kelok Sembilan sekitar 2 Jam.

Dari Kelok Sembilan kami Menuju Lembah Harau, Lembah Harau sendiri sebenarnya merupakan cagar alam yang memiliki luas 669 hektar. Lembah subur ini terletak di antara dua tebing batuan pasir yang tingginya bisa mencapai 100 meter dan membentang hingga beberapa kilometer jauhnya. Sepanjang wilayah itu, kita akan disuguhi pemandangan hijau yang menyejukkan, mulai dari bentangan sawah, tebing-tebing batu granit serta sejumlah air terjun yang terdapat di wilayah Lembah Harau. dari sekian banyak air terjun saya hanya bisa selfie di Air Terjun Sarasa Bunta – Air Terjun Sarasa Luluih & Air Terjun Akar Berayun. meski ‘judulnya’ sama-sama air terjun, keempat air terjun tersebut menawarkan pemandangan berbeda satu sama lain. Contoh saja, di Sarasah Aie Luluih airnya mengalir melewati dinding batu ke kolam tempat mandi alami di bawah air terjun. oh iya untuk menjaga kebersihan kita dikenakan retribusi sebesar Rp.5000 untuk menikmati Air terjun ini.

Puas melihat Air terjun dan Pemandangan Lembah Bukit serta Sawah kami bertolak menuju Istana Pagaruyung, Istana Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat. Objek wisata ini merupakan objek wisata primadona Kabupaten Tanah Datar. didalam istana kita bisa melihat Singasana (Pelaminan Bundo Kanduang), Bilik (Kamar), Anjungan Rajo Babandiang, Anjuang Perak dan lain – lain.
Setelah berkeliling melihat Histori Kerajaan Pagaruyung kami masih memiliki banyak Energi untuk melampiaskan Hasrat Berkeliling sehingga Bang Irfa pun mengajak kami kembali ke Bukit Tinggi untuk berkeliling Wisata di Gua Jepang.

sampai di Bukit Tinggi sekitar pukul 17.00 WIB kami langsung masuk menuju Lubang Jepang, Lubang Jepang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok serta memiliki lebar sekitar 2 meter. Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, di antaranya adalah ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata. pada saat ini kondisi Lubang Jepang sudah mengalami banyak Renovasi dan sepertinya akan dipersiapkan sebagai Museum Oleh Pemda, Semua dinding di Lubang Jepang Ini sudah di Plaster Semen dan juga Full AC loh. kurang lebih 15 menit kami berkeliling perjalanan berakhir di lubang Jepang yang menuju Ke wisata Miniatur Tembok Cina.

Great Wall ala Sumatera Barat ini memiliki panjang sekitar 1 km. Karena menghubungkan dua tempat, ada dua pintu masuk bagi traveler yang ingin menapakkan kaki di tembok raksasa ini. Siap-siap terpana dengan pemandangan yang disuguhkan. Mata kita akan dihadapkan dengan kegagahan Ngarai Sianok, persawahan dan tebing-tebing gahar. Selain itu, di sana ada juga jembatan gantung dan anak tangga yang tinggi. Beberapa titik pun disiapkan pos-pos, untuk tempat beristirahat sambil menikmati pemandangan sungai, sawah, dan tebing. Memang, perlu stamina kuat untuk menjelajahi tempat ini. Medan yang ditempuh cukup menantang. kita harus trekking di jalur yang mendaki dan menurun. untuk itu jangan lupa membawa air Minum.
Pukul 18.30 kami menuntaskan Rute terakhir (Gua Jepang-Tembok Cina-Ngarai Sianok), kaki baru terasa kaku dan butuh perawatan intens, akhirnya kami memilih sebuah warung makan untuk menutup sesi hari Ini sebelum Istirahat dan menikmati Rute Esok hari.
Destinasi Hari Kedua

Karena Kelelahan hari ini kami berangkat agak siang sekitar pukul 09.00 WIB, setelah Check Out keluar Hotel perjalanan hari ini menunju sebuah tempat yang sangat Dingin, Puncak Lawang. Puncak Lawang merupakan nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau. Puncak Lawang merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi para petualang keindahan. saat kami tiba kondisi puncak masih berkabut dan gerimis sehingga menambah semarak rasa dingin yang menghujani seluruh tubuh. view yang fantastis dan menawan dari ketinggian 1.210 mdpl membuat kami aktif mencari Spot untuk berselfie ria.

Belum Puas rasa itulah yang kami rasakan tapi apa daya Pesawat Pukul 15.00 WIB menunggu kami, Bang Irfa dengan segala keahliannya melintasi Kelok 44 dengan terampil, kami hanya terpana dengan pemandangan sekitar Danau Maninjau dan berharap suatu saat bisa kembali dan menghabiskan waktu lebih lama di Kabupaten Agam ini.
pukul 14.00 kami tiba kembali di Bandara Minang Kabau, dan berpisah dengan bang Irfa sahabat perjalanan yang setia mengantarkan kami kemanapun sampai Puas walau sebagai manusia kami tak pernah merasa Puas. Terima Kasih bang Irfa Terima Kasih Bukit Tinggi.
Note :
Perjalanan diatas hanya ringkasan cerita, disepanjang perjalanan kami beberapa kali berhenti untuk sekedar mengabaikan momen indah, termasuk mampir membeli Oleh – oleh seperti Rendang Telur di Kampung Bg Irfa (Batu Hampar). Bagi yang ingin wisata ke Bukit Tinggi silahkan Contact Bg Irfa (Recomended)
waa…keren ya padang,dari tahun kemarin pingin banget ke sana tapi gagal..
Iya Mas Keren Banget Padang, Malah klo ngelihat Grand Design nya kedepan Bukit Tinggi bakalan jadi tempat wisata yang Luar Biasa :)
Trims Sudah mampir Mas