21 Agustus : Brunei Darussalam

Karena belum tau sama sekali tentang Brunei kita pun bertanya pada DR Gamal tentang tempat yang sering di kunjungi di Brunei, DR Gamal menjawab biasanya kalau saya membawa tamu jalan – jalan saya akan bawa ke Masjid, mendengar jawaban beliau kami pun sependapat, karena selama perjalanan kemanapun yang pertama kami cari adalah Masjid. Pukul 7 pagi waktu Brunei DR. Gamal pun mengajak kami berkeliling Brunei. Tempat pertama yng kami tuju adalah Pusat Dakwah Islamiah Brunei, disini terdapat segala macam pengetahuan tentang agama Islam ada Toko Buku Islam, Museum Islam dll.

Visi dan Misi Pusat Dakwah Islam Brunei

Museum nya sangat luar biasa ada banyak sekali sejarah tentang Islam disini, terutama sejarah masuknya islam ke Brunei, juga ada silsilah tentang keluarga Sultan dimulai dari Nabi Adam, ada koleksi peninggalan kerajaan cina, segala macam bentuk Qur’an, ada juga karpet raksasa pemberian dari kerajaan Timur Tengah, ada koleksi buku – buku yang tidak bisa diterbitkan karena tidak lolos seleksi dewan penerbit Brunei karena berbagai macam sebab diantaranya menimbulkan keragu – raguan jika membacanya, koleksi benda – benda yang dapat merusak akidah umat Islam dan banyak lagi. Tentang benda – benda yang dapat merusak akidah umat Islam paling menarik minat saya disini ada banyak produk – produk luar negri yang dilarang di gunakan di Negara Brunei semisal Kaos Bola yang di sponsori oleh minuman keras, sepatu yang tapaknya melafalkan huruf Allah, sajadah yang bergambar mesjid ternyata kalau kita perhatikan dengan seksama pagar dari Masjidnya terdapat symbol Salib dan masih banyak lagi produk – produk yang dilarang keras terbit di Negara ini termasuk produk dari Indonesia diantaranya buku yang menggunakan ayat – ayat Al – Quran tetapi dalam membacanya di sertai tulisan Bahasa Indonesia yang paling miris sih ada banyak film porno yang di bintangi oleh artis panas Indonesia di pajang di museum ini, jadi malu deh kita…

Foto Bersama DR. Gamal di Pusat Dakwah

setelah puas berkeliling Museum kita pun melanjutkan perjalanan ke Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah, Masjid kubah emas yang dibangun oleh Sultan Bolkiah dengan segala keistimewaannya, mungkin untuk detail keindahan Masjid ini tidak bisa saya tuangkan kedalam tulisan ini hehehe (terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata – kata), untuk rak sandal / sepatu aja di buatkan bangunan khusus sendiri.

Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah

Foto Bersama Bunda Tercinta

Setelah solat zuhur dan puas berfoto – foto kami pun melanjutkan perjalanan ke Kampung Air dengan tujuan Masjid Omar Ali Saifuddien, Masjid yang di bangun oleh Ayah Sultan Bolkiah dan juga berkubah emas, Subhanallah…

Masjid Omar Ali Saifuddien

Tempat Wudhu Masjid Omar Ali Saifuddien

Foto Dengan Latar Belakang Masjid Omar Ali Saifuddien

puas jalan keliling Brunei kami pun pulang ke kediaman DR. Gamal untuk mempersiapkan diri berbuka bersama dengan WNI di KJRI Brunei. Seperti KJRI – KJRI lainnya suasana Indonesia sangat kental disini, namanya juga markas Indonesia hehehe..

Buka Bersama Dengan WNI di KJRI Brunei

Anak – Anak Konsulat Indonesia

suasana berbuka meriah dan menyenangkan terasa bersahabat karena kita sama – sama berada di negri orang, kita bertemu dengan beberapa Konsulat dan berdiskusi tentang Muhammadiyah, ternyata Konsulat kita pun berasal dari Kauman, Jogja yang pastinya tau betul tentang Muhammadiyah, tapi beliau menjelaskan bahwa untuk mendirikan suatu organisasi seperti Muhammadiyah di Brunei sangat sulit karena Image dan kekuasaan Sultan, tapi tak mengapalah yang penting kita punya koneksi yang terhubung walaupun tidak dalam organisasi Muhammadiyah di Brunei setidaknya kita punya kenalan orang Muhammadiyah di Brunei.

Bincang – Bincang Dengan Konsulat Indonesia

Setelah puas berbincang – bincang kita pun pamit pulang dan kembali lagi ke kediaman DR. Gamal untuk beristirahat.